main nenek2 sipokok tiga :))
Panjang tak panjang baca dulu laaaa kisah ni.... :))
Alkisah......
Pada satu hari Bahlul Radiallahu anhu sedang berjalan2 di kota Basrah
dan terserempak dengan sekumpulan budak2 sedang asyik bermain2. Di
antara sekian ramai budak itu hanya ada seorang budak yang tidak ikut
bermain.Dia hanya melihat saja sambil menangis.Bahlul mengagak budak
tersebut menangis kerana tidak mempunyai mainan seperti teman2 yang
lain.lalu Bahlul mendekati budak itu untuk memujuknya agar jangan
menangis.
"Wahai anakku,mengapa engkau menangis ? Tak baiklah
menangis macam ini.Biar pak cik belikan mainan seperti itu,nanti engkau
boleh bermain seperti mereka." kata Bahlul.
Budak itu berhenti
menangis sebentar kemudian memandang wajah Bahlul dan berkata :"Wahai
pak cik yang cetek akal.Apakah kita ini diciptakan oleh Allah untuk
bermain-main ?"
"Mengapa engkau berkata begitu ? Apakah engkau tahu untuk apa kita diciptakan ? tanya Bahlul.
"Ya tahu.Untuk menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah." kata budak kecil tersebut.
Bahlul sangat terperanjat mendengar jawapan itu,tidak sangka budak sekecil itu punyai wawasan dan repomasi yang jitu.
"Semoga Allah memberkatimu.Dari mana engkau tahu tentang itu ?" tanya Bahlul lagi.
Budak itu menerangkan bahwa dia mengetahui perkara itu dari firman
Allah s.w.t di dalam Al-Quran Surah Al-Mukminun ayat 115 yg bermaksud "
Apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main-main (sahaja), dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?
"
"Wah ...kalau begitu engkau ini seorang hukamak.Sila berilah aku nasihat!" kata Bahlul setelah mengetahui kecerdasan budak itu.
Budak kecil itu lalu bersyair yang berisikan nasihat tentang dunia dan
kerugian orang yang menjadikannya sebagai matlamat hidup.Setelah itu dia
memekik kuat sehingga rebah ke tanah dan pengsan di situ.
Bahlul segra mengangkat kepalanya dan diletakkannya di ribaannya.debu2
yang terdapat di kepala dan wajahnya dilap sehingga bersih.Sebentar
kemudian dia sedar dari pengsannya.
"Wahai anakku,mengapa sampai begini rupa ? Engkau masih kecil dan belum mempunyai sebarang dosa." kata Bahlul.
"Pergilah engkau daripadaku.Wahai Bahlul,aku telah melihat ibuku
menyalakan api didapur untuk memasak dengan memakai kayu yang
besar2.Akan tetapi api tidak mahu membakar sehingga diumpan debnngan
kayu kecil2 terlebih dahulu.Dari pengalaman itu aku merasa takut kalau
aku dijadikan kayu2 kecilnya neraka jahannam."
Sekali lagi
Bahlul terpinga2 akan kepandaian budak itu,semua kata2 dan hujahnya
bernas dan masuk akal.Kerana nasihat si kecil itu hati Bahlul tergugat
rasa takutnya kepada allah memuncak dan dia pun pengsan di situ
juga.Dalam keadaan demikian budak tadi beredar dari tempat itu.
Apabila Bahlul sedar dari pengsannya dia segera melihat pada kumpulan
budak2 yang sedang bermain2 tapi budak cerdas yang satu itu sudah tiada
di antara mereka.
"Siapa gerangan budak tadi itu ?" tanya Bahlul kepada budak2 yang ada di situ.
"Apakah pak cik tidak kenal dia ?"
"Tidak aku tidak kenal.'
"Dia itu dari keturunan Husain bin Ali bin Abi Talib Radiallahu anhum." jawab mereka.
Bahlul terkejut apabila mengetahui bahwa budak itu sebenarnya adalah keturunan Rasulullah s.a.w
Kalau begitu patutlah Benihnya memang dari pokok yang baik,maka tumbuh dan berbuah yang baik pula." kata Bahlul pada dirinya.
tammmat......kisah ni.
Ya Allah ....kurniakan kpdku anak-anak yg soleh dan solehah serta
keturunan yg baik dan mulia disisi-Mu Ya Allah ...Allahumma Aminnn...
cyberbay2012